Penampilan generasi bunga |
Pada 1960-1965
James S. Coleman mempublikasikan karya-karyanya tentang perilaku remaja. James
S. Coleman mendasarkan teorinya pada pengamatan terhadap anak muda Amerika yang
bertingkah berbeda (menyimpang) dengan orang dewasa kala itu. Remaja di zaman
itu berpotongan rambut gondrong, berbaju compang-camping padahalal orang mampu,
menyukai lagu-lagu rock, mempraktikkan mistis India, melakukan seks bebas,
dsbg. Mereka menamakan diri “Generasi
bunga”. Gerakan tersebut berlanjut hingga 1970-an yang kemudian berkembang jadi
gerakan politik dan penentang perang Vietnam.
Nilai-nilai yang dominan dalam
budaya anak muda menyangkut banyak hal kecuali keberhasilan akademis. Nilai-nilai
tersebut orientasinya adalah pengakuan teman sebaya. Menurut James S. Coleman, remaja
sadar bahwa budaya merupakan tolok ukur perilaku seseorang. Kebudayaan memberi
arah, pedoman, persetujuan, pengingkaran, dukungan, kasih sayang, dan rasa aman
bagi remaja. Tapi, di sisi lain mereka juga ingin mengatur diri sendiri. Inilah
yang menyebabkan mereka membuat tolok ukur baru yang berbeda dari orang dewasa.
Mereka menciptakan kebudayaan sendiri yang lain dengan kebudayaan masyarakat
umum. Kebudayaan itulah yang selanjutnya dikenal sebagai kebudayaan anak muda
(youth culture).
Sumber:
Sarwono, Sarlito (2011). Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar