Prajurit muda Jerman dengan gaya rambut white walls. |
Sekitar tahun 1920-an selepas perang
dunia pertama, Eropa dilanda kehancuran luar biasa. Terjadi banyak pengangguran
dan kelaparan di mana-mana. Waktu itu selama masa kehancuran ekonomi muncul
dominasi politik fasis dan komunis. Kedua ideologi ini sama-sama menyasar kaum
pekerja dan pengangguran—yang kala itu membanjiri Eropa—sebagai calon
pendukungnya. Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP) atau
Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman di bawah Hitler menjanjikan pekerjaan,
kebebasan, dan roti (Arbeit; Freiheit; Brot) yang kemudian mampu memenangkan
hati 37,4% rakyat Jerman pada 1932. Dari dua juta pendukung NSDAP pada 1932, 7%
anggotanya adalah kelas atas, 7% petani, 35% buruh industri, dan 51% sisanya
adalah kelas mengengah. Pada masa itu, di kelas pekerja/buruh pria Eropa gaya
rambut undercut sedang mewabah. NSDAP atau NAZI yang merupakan partai kelas
pekerja Jerman memanfaatkan mode ini untuk memperkuat identitas partai.
Wehrmacht atau angkatan bersenjata Jerman juga menerapkan potongan rambut
undercut ini sebagai standar, hanya saja dengan variasi sendiri sehingga
menjadi white walls yang khas.
Secara
politik, penggunaan potongan rambut white walls kemungkinan merupakan cara NAZI
untuk menarik atau mempertahankan simpati kelas pekerja. Namun, kesatuan
paramiliter pengawal Hitler atau Schutzstaffel (SS) sendiri anggotanya sering
tidak menerapkan white walls—sehingga gaya rambut mereka jadi lebih mirip
rakyat sipil. White walls wehrmacht
umumnya mencukur cepak rambut di atas telinga hingga agak tinggi namun masih
menyisakan sedikit bagian tebal di pinggir lengkungan atas batok kepala. White
walls Wehrmacht seperti halnya undercut juga mencukur pendek atau cepak rambut
kepala belakang. Berikut, di bawah ini adalah contoh-contoh gambar beserta penjelasan perbandingan
model undercut dan white walls:
Undercut adalah mencukur pendek rambut
di kanan-kiri dan belakang kepala namun tetap membiarkan rambut bagian atas
tetap panjang. Lantaran rambut bagian atas yang panjang agak mengganggu ketika
bekerja, pria zaman dahulu selalu mengaplikasikan pomade atau lilin (parafin)
rambut kala tiap kali berdandan.
Undercut 1920-an plus kumis yang merupakan tren di zaman itu. |
Undercut juga secara detail difilmkan
dalam Fury lewat penokohan Brad Pitt.
Undercut Brad Pitt dalam Fury. |
Pada 1930-an Wehrmacht mulai
menjadikan white walls sebagai standar yang secara otomatis membuat anggotanya
harus mengaplikasikan pomade. Karena pada zaman itu ekonomi begitu buruk
sehingga pasukan NAZI Jerman yang kurang mampu biasanya mengganti pomade yang
mahal dengan sabun dari lemak hewan (curd soap/kernseife), minyak lemak
tertentu, atau tidak memakai bahan penata rambut sama sekali.
Variasi whitewalls bagi rambut yang kasar dan susah diatur di film Stalingrad (1993). |
Contoh whitewalls di film Stalingrad (1993). |
Delapan
puluh tahun kemudian di Indonesia undercut dan white walls juga booming di kalangan
anak muda hanya saja sedikit dari mereka yang mengaplikasikan pomade dan minyak
atau lilin rambut.