Saya saat berada di Stockpile I Pelabuhan Tarahan |
Apakah
anda tahu dari mana datangnya listrik di Pulau Jawa? Jelas dari pembangkit
listrik Jawa-Bali tapi, dari mana mereka mendapatkan bahan bakar? Salah satu
jawabannya ialah dari batu bara pasokan Sumatera. Batu Bara untuk pembangkit
Jawa dipasok oleh PT. Bukit Asam dari tambangnya di Tanjung Enim, Sumatera
Selatan menggunakan kereta api menuju pelabuhan Tarahan, Bandar Lampung. Pembangunan pelabuhan batubara
Tarahan dimulai pada tahun 1983. Pembangunan tahap pertama selesai pada 1988
dan mempunyai kapasitas penyaluran 2,5 juta ton per tahun, dengan kapasitas
tampung stockpile 60 ribu ton.
Sejalan dengan bertambahnya kebutuhan listrik PLTU Suralaya, keadaan ini
memaksa PT. Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan untuk juga meningkatkan
penyaluran batubara dengan melakukan penambahan stockpile II dan peralatan Stacker
Reclaimer. Pembangunan tahap kedua ini memperbesar kapasitas stockpile jadi 250 ribu ton. Sejalan
dengan peningkatan penyaluran batubara tujuan ekspor, maka dilakukanlah
pembangunan tahap ketiga yang dimulai tahun 1995 dan selesai pada 1997.
Dermaga Tarahan |
Pelabuhan Tarahan PT. Bukit Asam
merupakan dermaga pelabuhan terbesar yang dimiliki oleh PT. Bukit Asam dengan
luas area 42,5 Ha. Pelabuhan ini terletak 18 km dari pusat Kota Bandar lampung
dan sekitar 6 km sebelah selatan pelabuhan Panjang. Pelabuhan Tarahan
berbatasan dengan:
- Sebelah Utara : PLTD Tarahan
- Sebelah Barat : Laut Teluk Betung
- Sebelah Selatan : PT. Lampung Andalas
- Sebelah Timur : Jalan Raya Lintas Sumatra
Topografi pelabuhan Tarahan PT. Bukit
Asam didominasi dataran rendah di kaki bukit tepian laut. Pelabuhan Tarahan PT.
Bukit Asam beroperasi sejak tahun 1986 sebagai dermaga untuk kepentingan
sendiri yang pada awalnya dipersiapkan untuk pengapalan batubara hasil produksi
tambang di Tanjung Enim dengan tujuan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap)
Suralaya PJB (Pembangkit Jawa-Bali) yang ada di Provinsi Banten.
Stacker-Reclaimer |
Penumpukan batubara di PT. Bukit Asam
(Tbk) unit Pelabuhan Tarahan ditempatkan pada tiga stockpile dengan kapasitas 60 ribu ton untuk stockpile I, serta masing-masing 250 ribu ton untuk stockpile II dan III, dengan jumlah
penyaluran 12 juta ton per tahun. Angkutan batubara tambang Tanjung Enim ke
Tarahan menggunakan kereta api batubara rangkaian panjang (KA Babaranjang).
Jarak tempuh antara Tanjung Enim sampai Tarahan Sekitar 420 km. dalam setiap
rangkaian KA Babaranjang terdiri dari 46-60 gerbong dengan volume batubara 50
ton per gerbong. Rata-rata setiap harinya ada 13 rangkaian KA Babaranjang yang
masuk ke pelabuhan Tarahan PT. Bukit Asam, atau sekitar 39.000 ton per hari
yang dikirim dari tambang Tanjung Enim.
Rute transportasi batu bara Sumatera |
Dermaga Tarahan PT. Bukit Asam
memiliki kedalaman laut 18 meter dan mampu disandari kapal berkapasitas besar.
Dermaga ini dipergunakan untuk memenuhi sebagian besar kebutuhan PLTU Tarahan
dan PLTU Suralaya Banten dengan menyeberangi laut sekitar 100 km. Selain itu,
dermaga ini juga memenuhi kebutuhan ekspor batubara ke beberapa negara seperti
Jepang, Malaysia, Filipina, Taiwan, Korea, serta Eropa.
Batubara yang diterima dari Tanjung
Enim maupun dari Kalimantan, sebelum dikapalkan terlebih dahulu melewati
pengujian kualitas, kalori, kadar air, dan kadar abu. Pengujian dilakukan di
labolatorium pengujian batubara milik PT. Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan.
Pengujian ini dilaksanakan guna memastikan bahwa batubara yang akan dikirim ke
konsumen sesuai spesifikasi yang diminta. Demi meningkatkan reputasi dan citra
perusahaan, labolatorium penguji batubara PT. Bukit Asam Unit Pelabuhan Tarahan
sudah terakreditasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan ISO 17025 atas
kepedulian perusahaan terhadap mutu.
Salah satu sudut Pelabuhan Tarahan |
Pengangkutan batubara PT. Bukit Asam
(Tbk) unit Pelabuhan Tarahan bekerjasama dengan berbagai instansi swasta maupun
pemerintah. Kerjasama tersebut diantaranya dengan;
- PT. Kereta Api Indonesia (PT. KAI), di mana pengangkutan batubara dari Tanjung Enim ke pelabuhan Tarahan menggunakan jalur kereta dan lokomotif milik PT. KAI.
- PT. Bahtera Adi Guna dan PT. Arpeni, di mana pengangkutan batubara dari pelabuhan Tarahan melalui jalur laut menggunakan kapal laut milik perusahaan tersebut.
nice info mas, thank you, semoga bisa diupdate mengenai kondisi terupdate di 2022 nya dari Pelabuhan Tarahan Lampung ini, mgkn ada perubahan kapasitas, proses angkutan via keretanya dll.
BalasHapus