Poster propaganda yang menggambarkan ketamakan Yahudi. |
Selama masa
pemerintahan Adolf Hitler, Jerman konsisten memberantas Yahudi lantaran tuduhan
bahwa mereka adalah penyebab segala kehancuran Eropa. Saat NAZI Jerman memulai
kampanye Pembebasan Eropa satu per satu negara di bawah pendudukan Jerman
dibersihkan dari Yahudi. NAZI Jerman menetapkan diskrimasi keras terhadap
Yahudi diantaranya dengan merelokasi paksa mereka ke Ghetto. NAZI Jerman bahkan
mempelajari detail ciri fisik khas Yahudi sampai ke bentuk tulang-belulang dan
mengajarkan pengetahuan tersebut supaya memudahkan identifikasi petugas
lapangan. Yahudi yang tertangkap bakal dikirim ke kamp kerja dan di sana mereka
akan melakukan banyak hal dari mulai memecah batu sampai dengan membantu
Schutzstaffel (SS) menjalankan kamp. Hidup Yahudi yang di luar kamp dan Ghetto
pun tidak jauh lebih baik. Mereka harus senantiasa waspada karena NAZI Jerman
serius melacak dan mengejar mereka. Guna lebih jelas memahami kisah Yahudi
Eropa di negara-negara yang diduduki NAZI Jerman selama PD II, ada baiknya juga
anda melihat beberapa film berikut:
The Pianist
Film ini
padat cerita dan begitu nyata karena berdasarkan autobiografi Wladyslaw
Szpilman seorang pianis dan komposer Polandia. The Pianist secara gamblang
menggambarkan keseharian di Ghetto, kekalahan Jerman di Polandia, diskriminasi terhadap
Yahudi, Pemberontakan Yahudi Ghetto, sulitnya bertahan hidup selama perang, dan
fakta bahwa tidak semua orang Jerman semasa PD II benci Yahudi. The Pianist
sukses menggabungkan beragam hal dari mulai drama, musik, sejarah, dan sisi
kemanusiaan ke dalam satu paket yang koheren. Film berbahasa Inggris ini berhasil
memenangkan beberapa Oscar untuk sejumlah kategori.
Film ini
berkisah tentang seorang seniman dan pemalsu hebat Yahudi Jerman di tahun
1930-an, Salomon Sorowitsch. Ia terkenal sebagai pemalsu uang dan paspor.
Salomon Sorowitsch yang tertangkap polisi kemudian dikirim ke kamp konsentrasi
Mauthausen. Keahlian dan bakatnya kemudian membawa ia ke kamp konsentrasi
Sachsenhausen untuk bergabung dengan seksi spesialis pemalsuan. Seksi itu
dipimpin oleh orang yang dulu menangkapnya di Berlin, Sturmbannführer Bernhard “Herzog” Krüger. Seksi ini bertugas untuk
menjalankan operasi pemalsuan terbesar dalam sejarah, yaitu operasi Bernhard,
yang tujuannya ialah menghancurkan ekonomi Inggris. Die Falscher adalah salah
satu rekomendasi film Jerman bagi anda yang penasaran pada sisi besar di balik
PD II.
Film ini
amat dramatis dan menguras emosi sebab anda bakal menyaksikan betapa tegarnya seorang
wanita Yahudi Belanda, Rachel Stein, melawan NAZI Jerman. Saking peliknya
intrik Zwartboek, Rachel Stein bahkan harus rela disalah tuduh sebagai
pengkhianat bangsa selepas perang. Zwartboek yang berbahasa Belanda, Jerman, Ibrani,
dan Inggris ini menggambarkan betapa mencekamnya hidup dalam kejaran NAZI
Jerman. Hal yang lumayan menarik juga bagi kita orang Indonesia adalah cerita
bagaimana Belanda dijajah Jerman. Zwartboek merupakan film mata-mata PD II yang
sangat pantas anda tonton.
Europa Europa
Mengenali
ciri fisik Yahudi ternyata tidak cukup gampang sebab, ada saja yang ternyata
mampu lolos dan bahkan ikut bergabung ke pasukan Jerman dan sekolah elit pemuda
Hitler. Hal inilah yang terjadi pada Solomon Perel yang kemudian kisah hidupnya
selama PD II difilmkan dalam Europa Europa. Kisah penyamaran Solomon Perel
sebagai ras Arya untuk meloloskan diri dari Holocaust begitu unik. Film ini
mengungkap bagaimana elit pemuda Hitler didoktrin untuk merendahkan serta membenci
Yahudi, konflik batin Solomon karena jatuh Cinta pada cewek fanatik Hitler,
ajaran ateisme komunis Soviet, dan sedikit kisah tentang akhir Third Reich.
Europa Europa yang berbahasa Jerman dan Rusia ini terselip propaganda standar
film PD II Jerman bahwa di zaman Hitler dulu tidak semua orang seperti NAZI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar