Dengan
banyaknya jumlah sarjana yang dicetak tiap tahun ditambah lagi sarjana-sarjana
tahun sebelumnya yang juga sama-sama ingin mencari atau pindah kerja membuat
persaingan menembus lowongan kerja jadi kian ketat. Akibatnya, sudah terlalu
banyak lulusan baru yang kecewa karena menganggap bila sarjana akan mudah dapat
kerja. Bukan “Mudah” sebenarnya kata
yang tepat, tapi “Lebih mudah”.
Kenapa? Karena para pemberi kerja menganggap sarjana punya pola pikir yang
lebih dibanding mereka yang tamatan SMA atau lebih rendah. Tapi, bukan berarti
semata pola pikir khas sarjana yang mereka pertimbangkan dari pencari kerja.
Tentu juga ada beberapa faktor kunci lain.
Lantas
bekal kuliah apa yang sebenarnya umum paling dibutuhkan ketika menjejak persaingan
dunia kerja? Paling pertama, adalah penguasaan Microsoft Office. Makin mahir
kita maka akan kian cepat pula calon atasan atau HRD memikirkan posisi yang
tepat anda isi. Selanjutnya adalah kemampuan bahasa, baik bahasa Indonesia
laras formal dan ilmiah maupun bahasa asing setidaknya bahasa Inggris pasif.
Hal ini akan cepat memberi gambaran bagi calon atasan atau HRD tentang
kemampuan anda memahami dan membuat dokumen. Ketiga yang juga sangat penting
adalah pola pikir yang intelektual. Ini terlihat dari cara kalian menyikapi
masalah, gagasan, hubungan dengan bawahan dan atasan, orang yang lebih tua,
senior, maupun pelanggan. Hal terakhir tapi ‘tak kalah penting yang anda
butuhkan adalah pemahaman terhadap materi-materi kuliah. Rajinlah membaca dan
berlatihlah berbincang tentang hal-hal yang anda pelajari selama kuliah baik di
dunia nyata maupun dunia maya!
Selama kuliah jangan
sampai menyepelekan IPK! Targetkan IPK minimal 3,00 untuk bekal anda menembus
saringan administrasi Perusahaan/Instansi Pemerintahan. Kenapa tiap
Perusahaan/Instansi Pemerintahan mempersyaratkan IPK? Apakah IPK menjanjikan
kinerja? Tentu tidak. Tapi minimal dari IPK saja kita bisa tahu sebertanggung
jawab apa para pencari kerja terhadap pendidikan mereka. Ada beberapa orang
yang berargumen bahwa IPK bisa didapat dari mencontek. Tentu saja para pemberi
kerja sudah tahu ini, meski demikian bagi mereka jika memang anda menginginkan
IPK yang bersih seharusnya anda tetap bisa mendapatkannya dengan belajar lebih
giat. Jika anda enggan belajar lebih giat namun pula anti mencontek dan pasrah
pada IP demi IP yang didapat apalah itu namanya kalau bukan mahasiswa yang
tidak bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar