Memilih diameter pipa transmisi
merupakan salah satu tahap kunci dalam tiap perencanaan kegiatan air minum.
Dasar-dasar menentukan diameter pipa transmisi ini harus benar-benar dipahami
anak Teknik Lingkungan. Lalu apa saja langkah-langkah dan data yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan perhitungan diameter pipa transmisi? Mari, langsung saja
kita mulai contoh perhitungannya!
Diketahui:
Jumlah penduduk yang akan dilayani : 1100 orang
Kebutuhan air per orang : 60 lt/orang/hari
Kebutuhan lainnya :
20%
Faktor hari maksimum (fhm) : 1,15
Elevasi intake :
130 mdpl
Elevasi reservoir : 90
mdpl
Jarak intake-reservoir :
3500 m
Koefisien
kekasaran pipa (C) : 120
Kriteria penentuan kebutuhan air
per orang dapat anda lihat pada tabel di bawah ini:
Sumber: Dirjen Cipta Karya
Kementerian PU 1994
Sedangkan untuk faktor hari maksimum anda dapat menggunakan rentang
1-1,15.
Selanjutnya, kita masukkan
angka-angka tersebut ke dalam rumus yang ada di bawah:
D = (
{3,59 x 106 x Qmaks} / {C x S0,54} )0,38
D : Diameter pipa transmisi
C : Koefisien kekasaran pipa
Qmaks : Debit maksimal yang akan melalui pipa
S : Slope atau
persentase kemiringan pipa
Perhitungan:
Kebutuhan air rata-rata (Qr)
Qr = (1100 orang x 60 lt/orang/hari)/86400 detik
Qr = 0,76 lt/detik
Kebutuhan air lainnya (Ql)
Ql = 20% x 0,76 lt/detik
Ql = 0,15 lt/detik
Kebutuhan harian maksimal (Qmaks) menurut faktor
harian maksimum (fhm)
Qmaks = (0,76 lt/detik + 0,15 lt/detik) x 1,15
Qmaks = 1,05 lt/detik
Slope (S)
S = (40 m/3500 m) x 100%
S = 1,14%
Maka:
D = ( {3,59 x 106 x 1,05} / {120 x 1,140,54}
)0,38
D = 49,71 mm ≈ 50 mm
Guna pengecekkan lebih akurat,
hitungan kasar ini selanjutnya akan disimulasikan di EPANET.
Catatan:
Dalam penerapannya, debit
sering kali sudah langsung ditentukan oleh pihak perencana, misalnya Dinas PU,
dengan besaran seperti 20 lt/detik, 15 lt/detik, 50 lt/detik, dsbg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar